Halaman

Senin, 24 Januari 2011

Menuju Pertanian Modern

Menuju Pertanian Modern  (Pertanian Organik)
Pertanian modern meliputi pertanian organik, hidroponik, holtikultura, dll. metode ini akan dapat membawa keuntungan bagi para petani dengan banyak cara. Salah satu contoh pertanian modern adalah pertanian organik. Menghidupkan kembali kearifan lokal seperti ritual tanam, kalender musim/ pronoto mongso, kecocokan tanaman dengan karakteristik petani dan kondisi topografi/geografi setiap daerah seharusnya tidak dilupakan pertanian organik. Kearifan lokal dengan berbagai ragam pengetahuan manusia dihapus oleh pertanian modern, menjadi hanya satu pola bentuk pertanian. Bibit lokal, kearifan pengetahuan pertanian lokal dicap “primitif” oleh penggiat pertanian modern. Julukan primitif ini diikuti promosi besar-besaran jenis padi hibrida unggul, tahan terhadap segala jenis penyakit dan hama, produksi lebih tinggi, dan waktu panen yang cepat.
Image
Produk Singkong di Ciastana
Praktik pertanian organik seharusnya membawa perubahan mendasar dalam kehidupan sosial yang dulu pernah ada dan hidup di komunitas pedesaan. Dulu, hubungan antara pemilik tanah dan penggarap tidak hanya didasarkan pada ikatan ekonomis saja, tetapi mereka juga menjalin hubungan yang mengandung ikatan solidaritas sosial. Contohnya, bila salah seorang keluarga petani ditimpa musibah atau gagal panen, maka beban ini ditanggung oleh anggota komunitas yang lain, termasuk oleh pemilik tanah. Solidaritas masyarakat desa ini pulalah yang mencegah dan menyelamatkan keluarga-keluarga petani miskin dari bencana kelaparan yang disebabkan oleh kerawanan ekologis. Apabila pendekatan pertanian organik tidak holistik, maka pertanian organik tidak ubahnya seperti revolusi hijau.